Kedermawanan Sayyidina Ustman bin al-Affan RA

Siapa yang tidak mengenal Utsman bin Affan? Salah seorang yang dijamin masuk surga dan termasuk khulafaur rasyidin yang ketiga. Selain memilki sifat pemalu, ternyata beliau memiliki sifat yang sangat dikagumi oleh Nabi yaitu sifat…….

Kedermawanan adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Setiap muslim dituntut untuk tidak terlalu cinta dan tergila-gila pada dunia. Selalu bersosial dengan membagikan sebagian rezeqi yang didapatkannya, hal ini merupakan bukti sifat kedermawanan yang dimiliki seorang muslim.

Ironisnya, tidak semua muslim yang ringan tangan dan suka membantu sesama dengan bersedekah serta memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan. Realitanya, mayoritas muslim beranggapan bahwa harta atau dunia adalah hal yang paling penting bagi kehidupan mereka yang harus selalu dicari dan direbut. Bila nanti sudah didapat jangan pernah melepaskannya apalagi memberikannya pada orang lain secara cuma-cuma. Dengan membagikan harta, menurut logika mereka, otomatis kalkulasinya akan berkurang.

Namun, jika kita membuka dan melihat kembali sisi historis yang terjadi di kalangan para shahabat dan salafunash shaleh, mereka merupakan orang-orang yang gemar bersedekah. Akan tetapi harta mereka makin bertambah dan tidak sedikitpun berkurang. hal ini selaras dengan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Abu Huroiroh ra. "ما نقصت صدقة من مال" Yang artinya: “tidaklah berkurang harta yang dibuat bersedekah”. Setidaknya hadits ini dapat merubah asumsi kita yang keliru tentang arti sedekah dan memberikan motivasi agar gemar bersedekah.

Di masa Nabi, kita bisa melihat sosok Sayyidina Utsman ra. yang sangat dermawan. Kholifah yang ketiga ini memberikan kotribusi paling besar sekitar 50 % dalam pembiayaan perang yang diambil dari hartanya sendiri. Ketika beliau menjabat sebagai kholifah dan melihat Islam semakin jaya, beliau berinisiatif untuk membangun kembali dan mempercantik masjid nabawi di Madinah.

Jaminan sebagai penduduk surga dan pengampunan dosa yang disandangkan oleh Nabi kepada beliau sama sekali tidak menyurutkan semangat ibadah. Beliau selalu konsisten di dalam berjuang membela agama Allah. Perniagaan yang dilakukannya melalui ekspor impor barang selalu menghasilkan laba yang tidak sedikit. Hal ini tidak lain karena kedermawanan beliau.

Pada kenyataannya, untuk menjadi orang yang dermawan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan untuk melawan nafsu atau keinginan hati. Oleh karenanya, hendaklah seorang muslim belajar sedikit demi sedikit membiasakan diri bersedekah dan selalu berdoa kepada Allah agar dijadikan golongan orang-orang yang dermawan. Amin.

File yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar