ISLAM SEBAGAI AGAMA (Abd Bashir)

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Seringkali di pertanyakan bagaimana hakikat hubungan antara ilmu dan Islam sebagai agama yang sempurna, kemajuan teknologi di Dunia modern begitu pesat yang umumnya terjadi di dunia non Islam seperti : Amerika dan Eropa hal ini membuat banyak muslim menjadi goyah akan keimanan merek.sebenarnya proses perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini tidaklah mempengaruhi keimanan kaum muslimin akan ajaran islam yang di peluknya,di kernakan agama Islamlah yang mendorong perkembangan ilmu tersebut.
Di zaman keemasan Islam antara abad ke 7 sampai 14 M. jelas terbukti kepeloporan Islam dalam perkmbangannya, teori-teori dan pendekatan-pendekatan ilmiah yang cemerlang di buka oleh pemikir-pemikir Islam bahkan bisa di katakana karna jasa-jasa para pemikran Islam tersebutlah manusia bisa meneruskan perkembangan teknologi sampai pada tingkatan seperti sekarang.
Perlu di ketahui bahwa perkembangan teknologi pada hakikatnya banyak di tentukan oleh tersedianya fasilitas prasarana maupun sarana untuk menggali dan mengembangkan teknologi tersebut.negara-negara maju sekarang akan akanlebih jauh lagi meninggalkan Negara berkembang dalam urusan teknologi di karnakan mereka sudah memiliki fasilitas-fasilitas dan sarana yang mendorong kemudahan di samping itu juga merka memiliki kunci-kunci perkembangan teknologi tertentu,kita sebagai kaum muslimin harus menyadari hakikat proses perkembangan tersebut hingga akhirnya akan lebih bertambah lagi ketaqwaan pada Allah swt, lebih-lebih tatkala menyaksikan betapa tertinggalnya kamajuan teknologi kita karna dengan ketaqwaan tersebutlah yang akan mendorong kita bekerja keras berupaya mengejar ketertinggalan dengan strategi-strategi yang efektif dan bernilai Islam. sementara itu di kalangan umat islam terkesan adanya pengelompokan di satu pihak ada yang beranggapan bahwa ilmu itu hanya yang bersifat keagamaan seperti ilmu fiqih, ilmu tafsir, ilmu hadis, dll segala keutamaan dan kehormatan mereka lekatkan hanya kepada ilmu agama,mereka menarik garis yang terlalu tegas kemudian memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum.
Kenyatan ini sebenarnya adalah suatu tindakan yang aneh sehingga proses interaksi yang saling menunjang tidak bisa berjalan dengan semestinya antara ulama dan ilmuan padahal keduanya mempunyai arti yang sama.al-quran tidak pernah mengajarkan pemisahan itu.konsep pendidikan dalam agama islam tidak di batasi dalam pilihan bahkan antara ilmu agama dan ilmu umum pada hakikatnya selalu di letakan dalamjalur menuju dzikrullah.

2.Rumusan Masalah
Di abad 20 ini ilmu telah berkembang demikian luas menukik demikian dalam serta mengangkasa demikian memukau sebagai manusia menyanjung ilmu dengan segala kelebihannya sebagian lagi ada yang memandang ilmu ( baca teknologi ) penuh waspada dan hawatir akan eksesnya.
1 .Dengan fenomena yang terjadi bagaimana kedudukan ilmu dalam islam…?
2. Apa konstribusi agama islam dalam pengembangannya …?
3. Dan bagaimana umat islam dalam lintasan ilmu tersebut…?
Karya tulis ilmiah yang sederhana ini berusaha untuk mengungkap hal-hal tersebut dengan menukil dari beberapa ayat Al-quran dan hadits yang berhubungan dengan ilmu serta beberapa buku yang membahas tentang nilai-nilai keilmuan menurut pandangan Islam.

3.Tujuan Penulisan
a. Agar di jadikan sebagai bahan bacaan.
b. penambah semangat bagi penuntut ilmu.
c. sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian semester genap kelas tiga Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Pasuruan.








BAB II
ISLAM SEBAGAI AGAMA

Agama Islam adalah satu-satunya agama disisi Allah yang di ridhoi agama Islam jugamenatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani aspek kehidupan. Ia mengajarkan bagaimana melakukan hubungan baik antara manusia dengan sang khaliq,manusia dengan manusia,dan manusia dengan makhluk lainnya.adapun kebenaran di ridhoinya agama Islam ini sebagaimana firman-NYa:

اانالدين عندالله الاسلام وما اختلف الدين اوتوالكتب الامن بعد ماجاءهم العلم بغيا بينهم ومن كفربأيت الله فإن
سريع الحسب

Atinya :”sesunguhnya agama yang diridloi disisi Allah hanyalah islam, tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al kitab kecuali setelah dating pada mereka pengetahuan. Karna kedengkian yang ada diantara mereka barang siapa kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya”.
[QS Alimron:14]

Mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam sangat diperlukan bagi penganutnya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dizamanseperti saat ini orang terlalu mudah terpengaruh dengan budaya luar yang tidak sesuai dengdn ajaran Islam. Islam juga bisa dikatakan agama yang paling lengkap dalsm perjalanan kehidupan manusia dikarenakan hal-hal mulai dari yang besar seperti cara ibadah, system pendidikan ,derajat orang yang mempunyai illmu sampai pada hal-hal yang terkecil seperti tata cara makan, minum, masuk kamar mandi dll.semuanya diternagkan dan ada aturannya dalam Islam.
Melalalui berbagai literatur yang berbicara tentang Islam dapat di jumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, sumber –sumber Islam, ruang lingkup ajarannya dan cara untuk memahaminya. Maka berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat di hasilkan pemahaman ajaran Islam secara luas dan menyeluruh (komprehensif) hal ini dilakukan karena kualitas pemahaman seseorang mempengaruhi pola sikap dan tindakan keislaman yang bersangkutan .


2 a. Pengertian Islam
Dari segi bahasa (etimolagi) Islam berasal dari bahasa arab,dari kata salimah yang mengandungarti selamat, santosadan damai. Dari kata salama menjadi aslama yang berarti berserah diri, tunduk dan patuh kepada apa yang di bawah oleh nabi Muhammad saw.
Apabila kita perinci akan diperoleh beberapa arti sebagai berikut :
1 Taat dan Menyerah
Orang yang memeluk agama islam oaring yang menyerahkan diri kepadAllah dan taat kepada segala ajaran yang telah ditentukannya .

2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat selamat tentram dan selamat dan bahagia baik didunia maupun diakhirat dengan tuntutan ajaran Robbula’lamin

3. Mengaku menyerahkan dan menyelamatkan
Orang ysng memeluk islam adalah orang yang mengaku dengan sadar adanya Allah SWT kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaanNya dengan terhadap segala titah dan firmanNya sehingga selamat didunia dan akhirat.

4. Damai dan sejahtera
Islam adalah agama yang membawa kedamaian dan perdamaian. orang yang memeluk Islam dianjurkan untuk selalu mencerminkan jiwa perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan. Dan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang harus dimiliki setiap muslim dengan berpedoman kepada Al-quran dan hadits dalam brebagai bidang seperti pendidikan, sosial, budaya ekonomi, politik dan lain-lain.
Secara sederhana agama Islam adalah agama yang memahami betul dan menjujung tinggi ilmu pendidikkan dalam kehidupan masyarakat yang meliputi berbagai bidang serta menjunjung tinggi akhlak dan pergaulan.

2.b. Ummat Islam Dalam Lintasan Sejarah Ilmu
Untuk pertama kali dalam sejarah ilmu pengetahuan, tiga aliran dalam masyarakat yaitu agama, politik dan ilmu pengetahuan dikemudikan oleh seoarang kholifah atau yang lebih dikenal sebagai pemimpin. Hal ini terjadi pada zaman keemasan Islam. Oleh karna itu maka praktis bisa dikatakan tidak pernah ada pertentangan sehingga terjadilah suatau kemajuan yang sangat pesat pada ketiga bidang tersebut yang diperkirakan kurang lebih 700 tahun obor kemajuan kebudayaan dan ilmu pengetahuan tetap dalam kekuasan bangsa-bangsa yang beragama Islam.
Pada masa itu menurut professor Balasteros seakan-akan sekolah tingkatan dasar, maupun anak-anak dipenuhi oleh siswa dan bahkan bisa dikatakan hampir tidak mencukupi. Adapun perguruan-perguruan tinggi disiapkan dengan berbagai jurusan disamping itu terdapat para Ulama’yang mengadakan majlis-majlis sendiri dirumah-rumah atau tempat ibadah denagan mata pelajaran yang sama.mereka juga dianjurkan untuk menjadi penanggung jawab tent ng ilmu penggetahuan oleh karna itu mereka sering mengadakan sidang ilmiah dan sastra. Bahkan ada sebagian dari mereka yang mendirikan sekolah-sekoalah dan fakultas serta mengadakan laboraturium sebagai media penelitiaan. Hal ini dikarnakan adanya kerjasama antara ulama’ dan para hartawan serta pihak pemerintah sebagai penunjang dari kegiatan belajar mengajar dalam semaraknya pengembangan ilmu pengetahuan bisa dilihat dari banyaknya perpustakaan yang tersebar diseluruh Negara Islam yang jumlah bukunnya sering mecapai angka yang fantastis. Apalagi kalau dilihat kenyataan itu sudah terjadi sejak kurang lebih 1000 tahun yang lalu.
Sebagai contah adalah :
1. Perpustakan Kordova pada abad 10 masehi mempunyai 600.000 jilid buku.
2. Perpustakan Al hikmah Kairo mempunyai 2.000.000 jiid buku.
3. Perpustakan Al hakim di Andalusia menyimpan buku-bukunya dalam 40 kamar yang setiap kamarnya berisi 18000 jilid.
4. Perpustakaan Abud Al daulah di Shiros (Iran selatan) buku-bukunya memenuhi 360 kamar.
Sementara ratusan tahun sesudahnya perpustakaan gereja Canterbury yang terbilang satu-satunya perpustakaan yang paling kaya dewasa ini tidak memilikki nilai 1.800 jilid buku.
Di Spanyol uskup agung Raymond mendirikan badan penterjemah ditoledo, yang mana mereka membutuhkan waktu lebih dari satu setengah Abad (1135-1284M) untuk menterjemahkan sebagian besar karangan sarjana-sarjana besar Arab atau Muslim, tentang ilmu pasti, Astronomi, Kimia, Kedokteran, Filsafat dan lain-lain.
Diantara Abad ke 8 sampai Abad ke 12 Bahasa Arab merupakan Bahasa ke Budayaan, Diplomatik dan ilmu pengetahuan yang Universal. Jika orang ingin mencoba Filsafat Aris Toteles, mempergunakan istilah-istilah kedokteran, memecahkan soal ilmu pasti atau membicarakan suatu masalah ilmiah maka ia harus mengerti Bahasa Arab. Sampai Abad ke 16 terjemah-terjemahan karya filosof Muslim dalam bahasa latin tetap merupakan mata kuliah yang wajib pada universitas-universitas Negara Eropa seperti Bologna, Paris, Oxford.
George Barton menyatakan:”ketika dunia barat sudah gukup masak untuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan pada sumber-sumber Yunani, melainkan pada sumber-sumberArab”.
Para ilmuan Muslim pada masa itu telah memberikan konstribusi yang besar bagi peradapan manusia. Materi sumbangan itu oleh para ilmuan Eropa di terima dipelihara dan dikembangkan. Dengan penuh semangat dan tiada puas-puasnya (sayang sebagian besar telah di pisahkan dari nilai-nilai dan identitasnya) para ilmuan Muslim tersebut telah mengajarkan peradaban kepada Eropa yang masih gelap gulita yang mana Raja-Raja Eropa baru belajar menulis namanya sendiri.
Lebih dari 700 tahun para cendekiawan Muslim menggerakan dan memimpin peradapan Eropa. Mereka mengajarkan ilmu kedokteran, Filsafat, Ilmu pasti Astronomi, dan kesusastraan kepda Eropa dan mempersiapkannya memasuki zaman moderen bahkan dari mereka ada yang menggambarkan situasi pada saat itu dengan kalimat singkat “dimana Muslim menginjakkan kakinya disana tumbuh dan berkembanglah ilmu pengetahuan dan peradapan”





2.c. Para Ilmuan Islam
1Ibnu sina 980-1034 M
Beliau adalah salah satu pemikir Islam di bidang kedokteran dan Filsafat karangannya yang terkenal adalah Al-Qanun Fit Thib yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa Eropa dan dijadikan sebagai buku induk kedokteran waktu itu.

2Abul wafa 940-998 M
Beliau orang yang pertama kali menemukan istilah dan rumusan-rumusan dalam ilmu matemateka seperti sinus-tangens, Cotangens dan beliau juga menyempurnakan teori Trigonometry dari Al-Batani.

3Al-Ghozali (1058-1109 M)
Beliau digelari sebagai Hujjatul Islam. Beliau adalah ahli fiqih Filsafat dan ahli Tasawuf. Terdapat 70 buah karangan beliau yang banyak di terjemahkan kedalam bahasa-bahasa Latin, Prancis, Ingris dan Jerman.

4Ibnu Khaldum (1332-1406 M)
Beliau adalah Konseptor pertama historiografi dan Filsafat sejarah. Beliau memandang sejarah tidak hanya sekedar kumpulan kisah secara kronologis yang fakta sejarahnya sering dicemari oleh khayalan pengarangnya akan tetapi beliau memandang sejarah dengan kaidah-kaidah yang bersifat ilmiah dalm pengumpulan fakta pengamatan, pengujian dan analisa prilaku sosial kemasyarakatan kemudian menyimpulkannya secara Logika.

2.d. Jalur-Jalur Ilmu
d. 1. Jalur Ilahiyah
Manusia memperoleh ilmunya dari informasi-informasi Ilahiyah (wahyu) secara langsung tanpa prosedur mencari dengan metode-metode Ilmiah, jalur ini khusus lewat para Nabi dan Rasul. Misalnya Nabi Adam AS, serta para Nabi dan Rasul yang lain. Lewat jalur inilah mereka mendapatkan ilmu tentang masalah-masalah yang ghoib seperti hari kiamat, adanya Malaikat, surga, neraka dan sebagainya.
Ilmu yang di sampaikan lewat wahyu merupakan sebagian dari kemurahan dan kasih saying Allah SWT, kepada manusia yang di sampaikan melalui jalan pintas tanpa prosedur, sekaligus sebagai ajakan dan tantangan pada para ilmuan untuk membuktikan lewat metode-metode ini

سنريهم أيتنا فى الافاق وفى انفسهم

Artinya:
“akan kami tunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap penjuru ufuk dan juga di dalam mereka sendiri”.

Pada waktu jalur Ilahiyah ini selesai di turunkan dan terakhir kalinya kurang lebih 14 Abad yang lalu. Peradaban ilmu pengetahuan belum mengenal metode-metode penelitian sebagaimana yang di kenal sekarang, oleh sebab itu informasi-informasi yang di sampaikan dalam wahyu menjadi tantangan yang belum terjawab. Zaman-zaman berikutyalah yang memulai sedikit demi sedikit menjawab tantangan-tantangan tersebut.

d. 2. Jalur Insaniyah
Lewat jalur ini manusia memperoleh ilmunya setelah melalui proses pencarian ilmu dengan berolah jiwa, olah fikir, olah indera dan yang lainnya, karena dengannya manusia memperoleh ilmu maupun filsafat dengan ruang lingkup yang menyeluruh dan mendasar.
Kemudian melakukan pengembangan secara terus menerus baik dengan memperluas cakrawala pengetahuan, terutama dengan menyelam lebih dalam untuk mendapatkan nilai yang maksimal dengan di bantu sarana panca indra seperti microscop sampai ke radio telescop sehingga akhirnya memasuki wawasan baru yang sangat luas.





BAB III
ANJURAN ISLAM UNTUK MENUNTUT ILMU

Islam telah memerintahkan pengikutnya untuk belajar dan mencari ilmu, bahkan mewajibkannya kepada setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan. Raslullah bersabda:

طلب العلم فريضة على كل مسل
Artinya :
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang muslim”.

Allah SWT telah menjelaskan bahwa diantara nikmat-nikmat-Nya yang Agung yang di berikan pada seseorang dan di antara bentuk kesempurnaan kemurahan-Nya kepada mereka adalah Dia mengajarkan kepada mereka apa yang tidak ketahui, lalu Dia memulyakan mereka dengan ilmu, serta memindahkan mereka dari gelapnya kebodohan kepada cayaha ilmu pengetahuan . Selain itu Allah SWT juga mengingatkan keutamaan membaca dan menulis di mana di dalamnya mengandung manfaat yang sangat besar sebagaimana firman-NYa:

ااقرأ باسم ربك الدى خلقز. خلق الانسان من علق. اقرأ وربك الاكرم. الدى علم بالقلم. علم الانسان مالم يعلم

Artinya:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Paling pemurah yang mengajar (manusia) dengan pelantaan kalam. Dia Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
.
Ilmu adalah cahaya yang terang benderang sementara kebodohan merupakan kegelapan. Ilmu merupakan makanan bagi ruh, sebagaimana makanan merupakan asupan bagi badan.
Bagi seorang manusia, mencari ilmu telah dimulai sejak kecil dan dilanjutkan sampai mati.disela-sela pencarian ilmuitu seseorang diperentahkan untuk berdoa kepada Allah agar diberi tambahan ilmu, dikarnakan ilmu itu tidak akan pernah ada habisnya. Nabi Muhammad SAW sendiri meskipun telah sampai pada ilmu yang tidak mungkin dicapai oleh orang lain, namun Allah SWT telah memerintahkan beliau untuk meminta tambahan ilmu kepada-NYA.

وقل رب زد نى علما
Artinya:
“wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku”

Kalau kita perhatikan Al-quran, maka kita akan mendapatkan bahwa tidak ada perentah berdoa untuk meminta tambahan sesuatu, kecuali meminta tambahan ilmu. Ini adalah bukti yang sangat jelas yang menunjukkan keutamaan ilmu.
Tidak diragukan lagi bahwa ilmu merupakan suatau hal yang paling mulia yang dipelajari oleh setiap orang dalam hidupnya baik itu ilmu yang ada hubungannya dengan agama maupun ilmu yang berhubungan dengan masalah duniawi yang diperoleh dari berbagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang pendididikan yang ada diawali dari tingkat dasar, lalu tingkat pertama kemudian tingkat menengah dan selanjutnya perguruan tinggi yang menyebabkan seseorang memperoleh gelar magister kemudian doctoral.
Kegigihan dan ketekunan seseorang dalam menuntut ilmu menunjukkan bahwa Allah SWTmenghendaki kebaikan baginya dan akan memperoleh sesuai dengan apa yang di inginkan dari ilmu tersebut.

3.a Tujuan Mencari Ilmu
1. Mencari ridlo Allah
Syarat kesuksesan yang paling penting dan utama dalam menuntut ilmuhendaknya dimaksudkan untuk mencari keridloan Allah, sepertiyang diperentahkan pada semua ibadah.apabilaseorang penuntut ilmu sudah benar-benar bermaksud untuk mencari ridlo Allahakan menetapkan baginya balasan dan pahala pada setiap langkah yang diayunkannya hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :



من سلك طريق يطلب فيه لما سلك الله بهريق من طريق الجنة

Artinya:
“barang siapa menempuh sustu jalan untuk mencari ilmu niscaya Allah akan menempuhkan baginya salah satu jalan dari jalan-jalan menuju surga”


Apabila seorang penuntut ilmu memiliki maksud selain mencari keridloan Allah sesperti untuk mengejar kepemimpinan, harta, kehormatan dan membanggakan diri terhadap orang lain. Maka akan berakibat sangat buruk sekalli dan bahkan akan menjadi jalan kegagalan.

من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لايتعلمه الا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة
Artinya:
“barang siapa mencari/mempelajari suatu ilmu yang seharusnya di tujukan untuk mencari keridhoan Allah SWT, lalu dia tidak mencarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dari dunia niscaya dia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat kelak”.

2. Mensucikan Diri
Shalat yang merupakan aktifitas badan tidak akan sah kecuali di lakukan setelah mensucikan badan dari hadats dan kotoran dengan cara mandi atau wudlu. Demikian halnya dengan ilmu yang merupakan perbuatan batin, pengkayaan hati tidak akan berhasil kecuali setelah membersihkannya dari akhlak tercela dan sifat-sifat yang tidak mulia. Seperti marah, nafsu syahwat, dengki, iri, sombong dan hal-hal lain yang menghalangi pembangunan hati dengan ilmu.
Seorang pelajar di tuntut untuk menghindari berbagai macam perbuatan maksiat agar dapat mengambil manfaat dengan ilmu yang telah di pelajarinya yang mana perbuatan maksiat bias menorehkan noda hitam di dalam hati seseorang sehingga dia tidak lagi dapat mengambil manfaat dari ilmu dan sulit untuk menerima perbaikan, di samping memperlemah pemahaman dan hafalan.


Sebagaimana sabda Nabi SAW :

ان العبد اذا أحطأ نكثت فى قلبه نكثة سودأ فإذا هو نزع واستغفر وتاب سغل قلبه وانعاد زيد فيها حتى فعلو قلبه وهو الران الذى ذكرالله.

Artinya:
“ Seorang hamba jika melakukan kesalahan berarti dia telah menorehkan noda hitam dalam hatinya, dan apabila dia telah melepaskan diri (dari kesalahan ) dan memohon ampun serta bertaubat, maka noda tersebut akan hilang. Dan jika dia kembali melakukannya, maka noda itu akan di tambahkan sehingga meliputi seluruh hatinya, dan itulah yang di sebut Ar-raan (yang menutupi hati) yang telah di sebutkan oleh Allah SWT”.

1.Tawadhu’ Dan Tidak Sombong
Kepemimpinan dan kedudukan terkadang bisa menjadi penghalang kegiatan belajar dan menurut ilmu dikarnakan adanya sifat sombong dan angkuh yang menjadikan seorang pemimpin menjadi enggan untuk duduk di majlis-majlis ilmu bersama orang banyak.
Salah satu syarat-syarat untuk memperoleh kesuksesan dalam mencari ilmu dan merupakan etika dalam menuntutnya, hendaklah kita tidak meremehkan ilmu yang kita pelajari, tidak sombong dan berlaku tidak sopan kepada guru.sebaliknya seorang penuntut ilmu dituntut untuk bersikap tunduk dan patuh serta mendengarkan nasehat dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana orang sakit ketika mendengarkan nasehat dokter.

2.Memperkuat Dan Menambah Keimanan
Keluasan pandangan serta kekayaan informasi akan membuat seseorang lebih cenderung kepada obyektifitas, realita dan kebenaran di karnakan ilmu adalah sarana untuk mendekati kebenaran dalam berbagai bentuknya.
Menyingkapi hal ini maka semakin banyak ilmu seseorang diharapkan bisa menyempurnakan sistim kendali kehidupannya. Dikarnakan sistim kendali yang efektif akan lebih memudahkan seseorang untuk meniti jalan lurus (shirotul mustaqim) menuju kebenaran mutlak.

وليعلم الدين اوتواالعلم انه الحق من ربك فيؤمنوبه فتخبت له قلوبهم وانالله لها والذين امنو الى صراط مستقيم.

Artinya :
“Dan agar orang-orang yang berilmu meyakini bahwasanya Al-quran itulah yang hak dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah memberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus”.

Penyataan bahwa Al-qur’an sebagai kitab suci yang menjadi pedoman yang utama agama Islam terdapat ratusan ayat yang menerangkan tentang ilmu, ajakan untuk berfikir dan melakukan penalaran serta sanjungan kepada mereka yang memiliki ilmu adalah bukti autentik yang tidak dapat diragukan lagi akan pentingnya kedudukan ilmu dalam Islam, dan ini merupakan salah satu kelebihan Al-qur’an dari kitab-kitab suci yang lain.

Tercatat dalam Al-qur’an terdapat:
1.80 ayat mengandung kata ilmu
2.63 ayat yang mengandung ajakan uatuk berfikir.
3.45 ayat mengajak untuk melakukan penalaran (mengamati, memperhatikan, memikirkan dan menyelidiki dengan seksama).
4.24 ayat yang memberikan lampu terhadap kebodohan.









3.b Beberapa Ayat Al-Quran Yang Berhubungan Dengan Ilmu

يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم درجت.

Artinya:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu dengan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

.ان فى خلق السموات والارض واختلاف اليل والنهار لأتيت لاولى الالباب

Artinya:
” Sesungguhnya dalam penciptaan labgit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal”. (QS.Al-Imran 190).


االم تران الله انزل من السماء مأ فسلكه بنابع فى الارض ثم يخرج به زرعا مختلفا الوانه ثم يهيج فتريه مصفرا ثم يجعله خطاما ان فى ذلك لذكرى لاولى الالباب

Artinya:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka di aturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian di tumbuhkannya air-air itu tanaman-tanaman yang bermacam macam warnanya lalu ia menjadi kering dan kamu melihatnya kekuning-kuningan kemudian dijadikannya hancur berderai-derai sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”. (QS. AZ-Zumar 21)






3.c Beberapa Hadits Yang Berhubungan Dengan Ilmu

عن ابى هريره رضي الله عنه قال. قال.قال رسول الله صل الله عليه وسلم اذامات ابن ادم انقطع
عمله الا من ثلاث الامن صدقة جرية اوعلم نتفع به او ولد صالح يدعوله روه مسلم

Artinya :
“apabila mati seorang anak adamputuslah amal perbuatannya selain tiga perkara : ilmu yang membawa manfaat, sodaqoh jariyah dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya”
.
ااطلبواعلم ولو بالصين
Artinya :
“carilah ilmu walau ke Negri Cina”


اطلبوا العلم من المهد الى اللحد
Artinya:
”carilah ilmu oari buaian ibu sampai keliang lahad”















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat kembali sejarah umat islam terhadap perkembangan ilmu serta beberapa dalil al-quran dan hadits yang berhubungan dengan ilmu maka merupakan suatu bukti yang sangat kuat akan kepedulian agama islam terhadap ilmu, sebab itu sangat rugilah manusia hidup tanpa ilmu lebih-lebih bagi seorang muslim.

B. Kririk Dan Saran
Walaupun dengan tertatih-tatih alhamdulillah berkat dukungan dari segenap asatidz, para pembimbing dan doa restu dari para nadzir penulis bisa menyelesaikan tugas yang di berikan oleh madrasah tsanawiyah salafiyah berupa karya tulis ilmiah.
Seiring dengan terselesainya karya ini tentu saja masih terlampau jauh untuk disebut cukup walaupun telah kami usahakan dengan kemampuan yang maksimal di karnakan penulis belum menguasai cara penulisan maupun sistimatika yang sesuai dengan kaidah-kaidah pembuatan karya ilmiah.sebagai manusia biasa penulis yang lemah ini mengharapkan adanya pembetulan dan kritikan yang membangun dari pembimbing maupun pembaca, sehingga menjadikan karya ini bisa lebih baik dari yang di harapkan
Akhir kata dengan selesanya penulisan ini penulis hanya bisa memberikan sepercik saran yang ditujukan kepada pembaca umumnya dan khususnya bagi para santri salafiyah yaitu:
1.Tuntutlah ilmu semaksimal mungkin sebagai modal hidupmu di masa depan
2. Jangan memandang ilmu sebelah mata karna di kemudian hari akan bermanfaat bagimu
3.dengan perkembangan ilmu yang semakin pesat, jangan sampai menggoyahkan keimananmu terhadap Allah swt







DAFTAR PUSTAKA

1.Imam Ghozali (ikhya’ ulumuddin) darul fikri 1984
2.Syekh Muhyiddin Yahya As-Syarofi An-Nawawi (riyadus sholihin) darul kotub 1997
3.Marwan Dawud Ibrahim (terjemah Al-qur’an) Mizan 1999
4.Dr. Yusuf qordowi (peradapam islam) Gema Insani Press 1995
5.Masdar F.Masudi ( studi islam kontemporer ) Al kautsar 2001
6.Kholid At-Thabari (100 tokoh islam) Daar Asy-Sya’ab Kairo 2000

File yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar